Bukan Fenomena kalau Tidak Fenomenal
Filosofi tentang keberadaan seorang Lembayungsenja dinyata dan mayapada tetap kebudayaan timur yang dipegang dan dipatuhi
Elakan segala ego dan emosi dalam kesantunan sapa walau sejatinya tak terima
Namun seorang Lembayungsenja harus bisa menundukan hawa nafsu yang akan membuat kecil dalam pandangan Sang Khaliq
Omongan orang yang belum tahu dinyata sering kali mencerca bahkan sebutan sebutan yang menjuru pada kecemburuan sering diterima walau tidak terang terangan
Mungkin ini sebuah cubitan mesra dariNya agar lebih mendekatkan diri dan tergantung padaNya saja
Emosi kadang menguasai nalar hingga kata yang terlontar adalah sebuah sindiran halus
Namun entahlah diri ini terlalu rapuhkah atau terlalu mendiamkan atas tiap hujatan yang belum tahu kebenarannya
Aku akan jadi seorang Fenomena dan merebahkan pena
0 komentar:
Posting Komentar